Hangat Kecupan Mentari Pagi di Puncak Anjani
Gn. Rinjani, Lombok, NTB, Indonesia (Part III)
19 - 22 Oktober 2013
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Catper ini adalah lanjutan dari catper yang ini 
Chapter 4 - "Jalurnya Wa-we-wo Bro..."
21 Oktober 2013
12.00 WITA - Plawangan Sembalun menuju Segara Anak
Kami berjalan mencari jalur menuju Segara Anak. Setelah bertanya-tanya dengan porter sekitar akhirnya kami menemukan jalurnya. Di awal jalurnya cukup nyaman dengan pengaman reling dari beton, tapi banyak jackpot a.k.a kotoran manusia dan sampah berserakan. Berhati-hatilah dalam memilih jalan & melangkah kawan, hohoho...
30 menit berjalan, jalur berubah menjadi batu-batu cadas yang licin dan mudah longsor, sepertinya kemanapun kita memilih jalan, tetap aja tidak nyaman. Ditambah dengan beban di carrier yang seakan tidak mau berkompromi dengan curamnya jalur. Sampai-sampai Agus pun berkomentar "jalur'e wa-we-wo bro..." dengan logat jawanya yang kental.
1 jam berjalan kita disuguhi ladang edelweiss yang menakjubkan. Beberapa bahkan setinggi saya, luar biasa, sayang baterai kamera saya habis. Terpaksa menggunakan kamera HP yang masih bersistem VGA 1MP (ngenes bro..)
![]() |
Edelweiss di lembahan |
Sekitar 3 jam berjalan melewati bukit yang berliku-liku, kita sampai di surganya TNGR, danau Segara Anak.