Jumat, 31 Mei 2013

Pendakian Pertama di Pulau Seberang Mahameru - Gn. Semeru (23 - 25 Mei 2013) Part II

Pendakian Pertama di Pulau Seberang
Mahameru - Gn. Semeru (23 - 25 Mei 2013)
Part II


25 Mei 2013
00.00 WIB - Kalimati to Summit Attack !!!
Hari ini, hari penentuan, seluruh kekuatan akan dikerahkan selama 6 jam ke depan.
Karena berdasarkan info dari orang2 yg udah turun kemaren tanjakan pasir Mahameru adalah bagian terberat dari pendakian ini.
Sebelumnya ngecek denyut nadi dulu, caranya tinggal hitung jumlah denyut nadi selama 10dtk trus kalikan 6.
Pengukuran denyut nadi 96bpm, masih normal, aklimatisasi sukses. Tapi, sayang, teman 1 tendaku Eko, aklimatisasinya gagal, denyut nadinya 200bpm, maklum, baru pertama kali naek gunung, udah dikebut dengan ketinggian diatas 2500mdpl. Alhasil, ntar ketahuan dah...

00.30 WIB

Setelah persiapan perlengkapan & isi perut sedikit, kita dengan teratur bergerak menuju akhir dari batas pendakian. Terlihat pendaki2 lain juga bersiap2 untuk summit attack, lampu2 senter sudah menyala dimana2, ada juga yg masih santai2, karena kedinginan mungkin, hehe...
Di pos utama Kalimati byk porter2 yang menghangatkan diri dengan api unggun. Entah darimana bahan bakarnya.
Setelah hampir 45 menit kita berjalan menyusuri hutan dengan tanjakan santai kita tiba di Pos terakhir yg juga dapat digunakan sebagai alternatif tempat camp "Arcopodo".


Arcopodo

00.45 WIB - Arcopodo
Disini kita sempat berhenti sebentar. Mengecek kondisi tim. Seperti yg sudah diduga sebelumnya, Eko tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Akhirnya, mas Eko memutuskan untuk meninggalkan Eko di tenda Hanif & Jarwis yg kebetulan berada di Arcopodo. Kata mereka, akhirnya, si Eko dititikan kepada pendaki2 yang camp disana yg kebetulan tidak bermaksud ke puncak. Alhamdulillah ya, sesuatu banget...
Setelah mas Eko kembali, kita lanjutkan lagi perjalanan ini.

01.00 WIB - Khelik
Kita sampai plawangan (perbatasan antara hutan dengan daerah terbuka gunung), disini terdapat banyak memoriam pendaki. Salah satunya adalah Khelik. Mungkin karena itu lokasi ini diberi nama Khelik. Berhati-hatilah melewati lokasi ini, karena dikanan-kiri jurang, dan tanahnya labil.
Terdapat juga papan peringatan untuk tidak menginjak batu, karena mudah merosot.

Memorian di daerah Kelik

Setelah berdoa sejenak, kita langsung dihadang dengan tanjakan pasir sepanjang +/- 676mdpl.
Inilah kesulitan yg sesungguhnya dalam pendakian ini. Setiap naik 2 langkah, kaki akan merosot ke bawah 1 langkah, dengan kecuraman sekitar 60 derajat, udara yang dingin (5-10 derajat C), angin yg bertiup kencang, ditambah oksigen yg tipis, menghasilkan efek yg sempurna untuk berjalan dengan sangat2 lambat di tanjakan ini.
15mnt berjalan di tanjakan pasir ini, kira2 hanya naik 30mdpl, how exhausting!!
Tim pun lama2 terpecah, gw dan mas Eko ada di paling depan, diatas mungkin sudah ada Hanif & Jarwis yg memulai Summit Attack dari Arcopodo.
Entah yg lain berada dimana, karena sepanjang tanjakan ini, gw ketemu byk pendaki lain yg kesalip ataupun menyalip gw.

Gelap, dingin, capek!!

02.00 WIB - Tanjakan Pasir Mahameru
Masih berkutat dengan tanjakan pasir yg sangat melelahkan, sedikit minum untuk mengembalikan energi. Tapi celaka, gw ga bawa makanan ringan sedikit pun, gawat !!
Awalnya mas Eko memberikan sedikit biskuitnya untuk dimakan, tapi karena lama-lama jarak kita semakin jauh, akhirnya gw sendirian deh, cuma berbekal air doank.
Ditemani cahaya bulan yg kebetulan saat itu lagi Full Moon a.k.a Purnama, gw masih semangat untuk naik ke puncak. 
Semakin lama tanjakan ini semakin melelahkan, puncak sudah mulai terlihat, mungkin sekitar 300mdpl lagi. Mau menunggu teman2 dibawah, tapi tidak tahu kapan tibanya, mau terus naik, perut udah mulai berontak, karena sebelum summit attack hanya diisi energen 1 bungkus doank.
Dengan langkah gontai, gw putuskan untuk terus naik. Diatas mungkin sudah ada Hanif, Jarwis, & Mas Eko.

04.30 WIB - Puncak Mahameru 3676 mdpl
Akhirnya, setelah melewati celah sempit bebatuan, gw sampai juga.
Welcome Mahameru, highest point of Java Island !!
Disebelah tenggara puncak Mahameru, sudah ada Hanif, Jarwis, & Mas Eko yg telah menunggu sambil menikmati dinginnya udara Mahameru. Tanpa basa-basi, gw lgsg minta biskuit mereka sedikit, hehe...
Alhamdulillah, setelah memakan beberapa biskuit, otak sudah mulai berpikir normal.
Dilanjutkan dgn Sholat Subuh, yg terasa mengharukan bgt :mewek
Gw sholat Subuh di puncak tertinggi pulau Jawa, bro !!
Setelah itu, session wajib donk, yaitu foto2 :peace


Mahameru 3676mdpl

07.00 WIB - Back to Kalimati
Setelah merasa cukup di puncak, kita memutuskan untuk turun. Tapi kita belum temukan tanda2 temen2 yg lain. Entah dimana mereka.
Ini nih bagian paling asyiknya, turun dgn gaya moonwalk atau ski es bisa kalian lakuin pas melewati tanjakan pasir.
FYI turun cukup 30mnt dari puncak ampe Khelik, beda bgt kan ama naeknya yg ampe 3,5 jam :capedes
serunya jalan bergaya astronot

mas Eko melakukan sliding tackle ala Gattuso
Ditengah perjalanan turun kita ketemu ama temen2 satu tim yg lain. OMG, mereka masih 1/4 jalan lagi menuju puncak.
Untung dah, klo tadi gw nunggu mereka, bisa hypothermia gw di tengah2. Ga lucu bgt kan.
Dengan jalan ngebut dikit, kita akhirnya tiba kembali di Kalimati.

08.00 WIB - Kalimati
Disana sudah ada Eko, yg lagi masak2 buat sarapan kita2. Katanya dia turun dari Arcopodo sehabis Subuh. Karena badan rasanya capek bgt, gw putusin tidur sebentar, sambil nunggu temen2 yg lain datang.

11.00 WIB - Kalimati
Temen2 gw udah pada dateng, sarapan bentar, trus lanjut bersih2 di SumberMani. Hanif, Jarwis, & Mas Eko meninggalkan kami lebih dulu, karena mau istirahat lebih banyak di Rakum katanya.
Setelah temen2 dapet istirahat sebentar, kita lanjut beres2 persiapan menuju Rakum. Setelah sholat, kita capcus ke Rakum.

13.00 WIB - Kalimati to Rakum
Perjalan terasa lebih ringan karena logistik sudah berkurang banyak, dan jalan pun lebih banyak menurun. DI tengah perjalanan kita bertemu pendaki dari JANCUKPALA (nama organisasinya lucu yah), yg menyarankan klo mau balik cepet ke basecamp, bagus lewat jalur Ayek-ayek, tapi klo hujan sangat berbahaya. Klo hujan lebih baik, kembali lewat jalur standar.
FYI, jalur Ayek-ayek adalah jalur pendaki lokal (porter) agar mencapai Rakum lebih cepat dari jalur konvensional.
Di pos Cemoro Kandang, hujan rintik2 mulai turun, tanpa dikomando, segera kita ngebut ke Rakum.
Hujan deras saat kita melewati Oro-oro Ombo. Dan parahnya lagi, begitu sampai di Ranu Kumbolo, kita disuguhi pemandangan mengerikan.

17.00 WIB - Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo dijajah oleh para Remaja Pecinta Kemping (REMPAKEM). Apalagi saat itu hujan terus turun. Habis sudah harapan untuk menikmati 1 malam di Rakum.
Dengan cepat kita mengambil kesimpulan, kita turun malam ini. Dengan PDnya lagi, kita memilih jalur Ayek-ayek untuk kembali.

18.00 - Pangonan Cilik to Ayek-ayek
Jalur yg dilewati awalnya landai, kemudian secara bertahap semakin terjal dan licin akibat hujan yg masih mengguyur. Anggota tim dari SBY mulai down, karena mereka tidak memakai jas hujan. Air hujan yg mulai membasahi keril membuat beban semakin berat. Hal yg sama mungkin dirasakan temen2 lain termasuk gw.

19.00 WIB - Ayek-ayek to BaseCamp
Masih di tanjakan licin, disini sempat terjadi insiden dimana jas hujan Hanif lepas dan masuk ke jurang karena licinnya jalur pendakian. Dengan sedikit melipir, kita semua akhirnya bisa melewati tanjakan ini.
Sekarang hanya tinggal menyusuri jalan menurun yg relatif landai. Kabut semakin tebal, tapi hujan sudah reda. Disini kondisi kita semua semakin menurun (karena kurang istirahat mungkin ya).
Berjalan agak cepat, karena semakin larut, semakin tidak konstrasi kita pada jalan.
Bahkan, gw sempet denger suara perempuan yg bernyanyi lagu2 Jawa Kuno dari arah jurang. Karena gw orgnya cuek, gw santai aja (ternyata Hanif juga mendengar suara ini, herannya, temen2 yg lain ga ada yg denger, mereka malah mencium bau sirih katanya :takut).

21.00 WIB - BaseCamp

Setelah melewati jalur perkebunan penduduk yg agak panjang setelah turun dari jalur Ayek-ayek, kita akhirnya sampai di BaseCamp.
Segera kita mengganti pakaian yg basah dan bersih2. Setelah itu kita makan malam di warung dekat BaseCamp dan mencoba mencari angkutan yg bersedia mengantar ke Tumpang.
Alhamdulillah kita berhasil. Ada truk yg bersedia membawa kita ke Tumpang.

23.00 WIB - Tumpang to Arjosari
Dengan sedikit sempoyongan dan kaki lemes (gile truk ngebut bgt, untung masih sempet tidur di truk, hehe). Kita lanjut ke Arjosari.
Kita sampai di Arjosari 30mnt kemudian, dan memutuskan istirahat sambil tidur2an di depan terminal (udah kyk gembel aja)

Minggu, 25 Mei 2013
07.00 WIB - Arjosari
Mbambung ndisik. Temen2 satu-persatu kembali ke kotanya masing2, yg masih tersisa adalah gw dan Mas Eko. Sambil mengistirahatkan tubuh, kita stay dulu di mushola sini sambil menunggu bus malam menuju Denpasar.

15.00 WIB - Arjosari,Malang to Denpasar
Meninggalkan kota Malang yg indah menuju hometown.
Gw sampai di Denpasar tgl 26 Mei 2013, pukul 07.00 WITA.
Sungguh perjalanan yg luar biasa.


Special Thanks to :
- Allah SWT
- Rasulullah SAW
- Kedua Ortuku
- Temen2 1 tim yg konyol & selalu semangat
- TNBTS PPA RanuPane

- Pendaki2 Gunung Semeru
Salam Lestari buat kita, kalian, serta alam semesta sekalian

Rincian biaya per orang:
Denpasar - Malang PP = Rp 270.000
Malang - Tumpang PP = Rp 20.000
Tumpang - Ranupane PP = Rp 90.000
Registrasi = Rp15.000
Total = Rp 395.000 (exclude logistik)

Evaluasi perjalanan :
  1. Bawa logistik yg ringan & praktis saja
  2. Upgade pakaian dengan yg quickdry & ringan aja
  3. Tali Gaiter kanan hancur kesangkut akar2 pohon di Arcopodo
  4. Tidak usah membawa air berlebihan, karena Rakum & Sumbermani byk tersedia air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar