Jumat, 01 November 2013

Hangat Kecupan Mentari Pagi di Puncak Anjani Part III

"Bermimpilah, dan wujudkanlah , jangan biarkan mimpi itu menjadi asa yang hilang ditelan masa"

Hangat Kecupan Mentari Pagi di Puncak Anjani
Gn. Rinjani, Lombok, NTB, Indonesia (Part III)

19 - 22 Oktober 2013

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Catper ini adalah lanjutan dari catper yang ini 

Chapter 4 - "Jalurnya Wa-we-wo Bro..."
21 Oktober 2013
12.00 WITA - Plawangan Sembalun menuju Segara Anak
Kami berjalan mencari jalur menuju Segara Anak. Setelah bertanya-tanya dengan porter sekitar akhirnya kami menemukan jalurnya. Di awal jalurnya cukup nyaman dengan pengaman reling dari beton, tapi banyak jackpot a.k.a kotoran manusia dan sampah berserakan. Berhati-hatilah dalam memilih jalan & melangkah kawan, hohoho...
30 menit berjalan, jalur berubah menjadi batu-batu cadas yang licin dan mudah longsor, sepertinya kemanapun kita memilih jalan, tetap aja tidak nyaman. Ditambah dengan beban di carrier yang seakan tidak mau berkompromi dengan curamnya jalur. Sampai-sampai Agus pun berkomentar "jalur'e wa-we-wo bro..." dengan logat jawanya yang kental.
1 jam berjalan kita disuguhi ladang edelweiss yang menakjubkan. Beberapa bahkan setinggi saya, luar biasa, sayang baterai kamera saya habis. Terpaksa menggunakan kamera HP yang masih bersistem VGA 1MP (ngenes bro..)
Edelweiss di lembahan
Sekitar 3 jam berjalan melewati bukit yang berliku-liku, kita sampai di surganya TNGR, danau Segara Anak.



16.00 WITA - Segara Anak
Dimulai dengan mendirikan tenda dan ganti baju, langsung kita menuju sumber mata air panas yang berada di dekat sana. Sungguh pengalaman yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Setelah lelah dengan perjalanan selama 3 hari ini, kita berelaksasi di mata air panas di tengah pemandangan yang menakjubkan. Lumayan menghilangkan pegal-pegal nih mata air panas, coba aja deh.
Kolam-kolam mata air panas di Segara Anak

Cukup puas disini, kami melanjutkan dengan mencari air dan kembali ke tenda. Sholat, rutin malam, dan tidur nyenyak di pelukan indahnya langit malam (sampai-sampai tidak sadar kalau jas hujan penutup tenda diterbangkan angin, hehe...)

Chapter 5 - "Fire In The Hole...!!!" 
22 Oktober 2013 
05.00 WITA - Segara Anak
Rencana start pukul 04.00 WITA menuju plawangan sembalun gagal karena angin kencang pagi itu. Baru sekitar pukul 05.00 WITA, cuaca mereda. Setelah sholat, rutin pagi, dan packing. Kami membersihkan sampah-sampah di sekitar lokasi tenda kami.
Agak kesal dengan ulah porter-porter disini yang membuang sampah seenaknya, timbul keinginan untuk membakar sampah-sampah ini. Karena kurang cermat melihat apa saja yang ada ditumpukkan sampah ini (dalam polybag besar), tanpa sadar ada 3 kaleng kosong gas hicook yang ikut terbakar.
Duaaaarrrrr.....!!! sebuah kaleng kosong meledak, memecahkan suasana hening pagi hari di Segara Anak kala itu. Sepertinya semua yang ada di Segara Anak kala itu, sibuk mencari sumber suara dan banyak mata yang mengarah pada kami (ampun om...)
Untung saja pecahan kaleng tidak mengenai kami, dengan sigap Agus mengambil plastik yang dipenuhi air danau dan menyiramkannya di api yang mulai membakar kaleng ke2 dan ke3. Masalah beres, kita segera menuju target.
Segara Anak di  pagi itu
07.00 WITA - Segara Anak menuju Plawangan Sembalun
Kembali berjalan melewati jalan setapak bukit yang berliku-liku, bersyukur cuaca hari itu bersahabat.
Alasan kenapa kita kembali ke Sembalun adalah karena kendaraan kami yang berada disana, dan kondisi Agus yang belum terbiasa dengan sepatunya (sepatu masih periode break-in). Mendekati pukul 10.00 WITA kita sampai di plawangan Sembalun.



11.00 WITA - Plawangan Sembalun
Mengistirahatkan tubuh sejenak sambil menikmati pemandangan Segara Anak yang kadangkala tertutup awan. Kali ini plawangan sembalun terlihat lengang dibandingkan kemarin.
Kami lanjutkan perjalanan menuju desa Sembalun. Kembali melewati 7 bukit penyiksaan, tapi kali lebih mudah karena turun, hehe...
Saat perjalanan turun, kami bertemu dengan pendaki yang cukup berumur berasal dari Malaysia. Katanya kalian orang Indonesia adalah orang-orang yang beruntung, karena memiliki Sumber Daya Alam dan Tempat Wisata yang luar biasa, terutama gunung-gunungnya. Dia membandingkan dengan Gn. Kinabalu yang ada di Malaysia, kini sudah terlalu komersil, tidak bisa menikmati, begitu pendapatnya.

13.00 WITA - Pos 2 Sembalun
Istirahat sebentar disini, sambil mengambil air untuk cadangan. Sempat iri juga melihat makanan yang dimasakkan porter untuk bule-bule disini.

14.00 WITA - Pos 1 Sembalun
Disini kami bertemu dengan rombongan pendaki berasal dari bermacam-macam daerah. Dan yang membuat takjub adalah bawaan 2 orang laki-laki di rombongan ini yang naudzubillah. Carrier 75L ditambah lagi daypack di depan. Ngobrol-ngobrol sebentar dan sempat menikmati teh bersama, kemudian mereka melanjutkan lagi perjalanan. Sedangkan kami disini masih beristirahat dan sholat. Pukul 15.00 WITA kita melanjutkan perjalanan menuju desa Sembalun.

17.30 WITA - Sembalun
Kita sampai di tempat kita menitipkan motor. Istirahat sejenak, kemudian berpamitan seraya berterimakasih atas segala bantuan mereka.

17.45 WITA - Jalan Raya Senaru Bayan
Entah bagaimana akhirnya kita memilih jalur ini untuk pulang. Ternyata jalur utara Pulau Lombok ini tidak lebih bagus dari jalur tengah (Jalan Raya MasBagik). Sempat motor standing di tanjakan, namun akhirnya kami mencapai kota Pamenang untuk sholat dan makan malam yang sedikit elit, hehe, sekitar pukul 21.00 WITA. Sempat juga entah dia berceramah atau memberi nasihat oleh orang yang katanya agak terganggu jiwanya (info dari takmir masjid sini) di masjid kota ini. Ada-ada saja.
Kemudian perjalanan dilanjutkan lagi menuju Kota Mataram sambil melewati jalur yang relatif sepi. Sampai di Mataram, isi BBM, kemudian lanjut lagi ke Pelabuhan Lembar.

24.00 WITA - Lembar
Beruntung kita mendapatkan kapal yang segera berangkat. Tanpa ba-bi-bu, langsung parkir dan mencari tempat tidur. Lumayanlah, 5 jam perjalanan laut digunakan untuk tidur, hehe. Tanpa terasa, 5 jam berlalu dan akhirnya kita kembali ke Pulau Bali.

23 Oktober 2013
05.00 WITA - Padang Bay menuju rumah
Karena masih pagi dan kebetulan juga hari ini ada upacara agama Hindu, tidak terlalu lama untuk mencapai ke rumah. 2 jam perjalanan cukup untuk mencapai rumah tercinta.
Alhamdulillah, akhirnya, kami ke rumah dengan selamat dengan tanpa kekurangan sesuatu apapun (sendal saya hilang saat pendakian)

Cost Damage :
- BBM = Rp 100.000
- Penyeberangan Padang Bay - Lembar = Rp 112.000
- Sarapan = Rp 30.000
- Belanja logistik = Rp 200.000
- Registrasi = Rp 40.000 
- Fee penitipan motor = Rp 50.000
- Makan Malam =  Rp.60.000
- Penyeberangan Lembar - Padang Bay = Rp 112.000
Total =  Rp 704.000 (berdua)

Thanks to :
- Segala Puji bagi Allah SWT atas diberinya kemudahan perjalanan ini dari awal sampai akhir.
- Rasulullah SAW yg telah memberi suri tauladan yg baik.
- Kedua ortu yang telah mengizinkan melakukan perjalanan
- Keluarga C2 Adventure yang selalu menyemangati selama perjalanan
- Amak Tuti atas penitipan motornya
- Great Bekasi Summiter yang menemani perjalanan ke puncak & foto-foto sehingga saya ga selfie, hahaha
- Kang Asep dkk. yang memberikan jamuan teh manisnya di Pos 1
- TNGR atas penataan jalurnya sehingga mudah untuk diikuti

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sampai jumpa di Petualangan berikutnya !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar