Senin, 22 September 2014

A Little Piece of Heaven (Ini Bukan tentang Travelling)

"Dalam kesendirian, kau akan sadari betapa tidak berdayanya engkau"

DI TEPI SANG PULAU DEWATA

GILI SELANG

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 
 

Sudah 2 pekan ini memilih menyibukkan diri dengan urusan kerja. Bukan tuntutan kantor, hanya mengantisipasi menumpuknya jadwal kerja.
Sore itu, setelah lokasi terakhir dari beberapa lokasi yang harus dikunjungi untuk hari ini, rasa penasaran memenuhi pikiran. Ya, otak ini penuh rasa tanya tentang pulau di ujung timur Pulau Bali.
Gili Selang, begitu namanya disebut. Dengan kuda besi yang masih setia menemani, berdua kami pernah menyusuri jalan-jalan bagus beraspal maupun yang layak disebut tidak manusiawi.




Di suatu tempat di suatu waktu
Beberapa menit sebelum matahari terbenam, kami tiba di ujung timur pulau dewata. Tidak ada yang spesial disini menurutku, hanya sebuah pura dengan sebuah pulau kecil di seberang sana. Tidak jauh, namun sepertinya tidak ada akses darat menuju ke pulau tersebut.
Menyendiri dan memandangi bocah-bocah lokal yang riang gembira bermain setelah sembahyang di pura tersebut sambil memperhatikan ke segala penjuru untuk menemukan sesuatu yang menarik.
Ayo dek, kita me-kodak-an :D
Matahari semakin menyembunyikan dirinya, perlahan namun pasti cahaya mercusuar di belakang kami mulai berkedip dengan anggunnya menyapa kelap-kelip lampu perahu nelayan di seberang sana.
Sejenak terkesima dengan pemandangan tersebut, entah mengapa tiba-tiba, saya teringat salah satu ayat-Nya.

"Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (Q.S Al-Hajj : 11)

Pikiranku melayang dengan sebuah artikel beberapa waktu silam yang kubaca.

Ketika dia ditimpa kesusahan dia berdoa kepada-Nya dengan sepenuh hati, ketika kesusahan itu diangkat, dia kembali sombong.
Atau mungkin sebaliknya, ketika dia sedang berada nikmat-Nya dia berdoa dengan sungguh-sungguh agar nikmat itu tidak dicabut darinya, tapi ketika dia diberikan cobaan, dia merengek seakan-akan dia tidak pantas menerima cobaan tersebut.

Ya, ini adalah nasihat, bisa jadi suatu saat diri inilah yang dimaksud ayat itu. Semoga kita tidak termasuk orang-orang merugi yang disebutkan ayat-Nya tersebut.

Gili Selang, Seraya Timur, Karangasem
14 September 2014





Tidak ada komentar:

Posting Komentar