Keliling Singkat Pulau Lombok
21-22 Maret 2015
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Dari kiri ke kanan : Puguh, Cholis, Firman, David, Akin, Imran |
20 Maret 2015
Perjalanan Dimulai dari Denpasar setelah sholat Jum'at, menggunakan sepeda motor kami berenam menuju Pelabuhan Padangbai. Info dari teman, mereka mengantri hingga 11 jam untuk bisa masuk kapal, agak lesu juga mendengarnya. Pukul 15.30 WITA, kami tiba di Padangbay, ternyata antrian tidak sepanjang yang saya kira. Kami berhasil masuk ke kapal pukul 18.00 WITA.
Segera kami mencari tempat duduk dan istirahat. Keadaan masih kondusif saat diputarnya film Rambo I di layar TV. Beberapa saat kemudian muncullah sepasang muda-mudi yang berlagak seperti sepasang kekasih yang telah dipisahkan puluhan tahun akibat perang Korea Utara dengan Korea Selatan bertingkah norak mulai beraksi. Pemandangan mulai tidak sinkron antara film dengan bangku depan, saya memilih keluar untuk melihat pemandangan.
Segera kami mencari tempat duduk dan istirahat. Keadaan masih kondusif saat diputarnya film Rambo I di layar TV. Beberapa saat kemudian muncullah sepasang muda-mudi yang berlagak seperti sepasang kekasih yang telah dipisahkan puluhan tahun akibat perang Korea Utara dengan Korea Selatan bertingkah norak mulai beraksi. Pemandangan mulai tidak sinkron antara film dengan bangku depan, saya memilih keluar untuk melihat pemandangan.
Sialnya, pemandangan tidak sinkron ini berlanjut dari mulai Rambo I sampai Rambo III, what the *^&&%#^$%$#
Pukul 22.00 WITA kami tiba di Pelabuhan Lembar, dilanjutkan menuju kota Mataram. Di Mataram kami bertemu rombongan kawan yang berencana menuju Pulau Kenawa, dan diajak untuk menginap di rumah singgah Backpacker Indonesia Chapter Lombok.
Pukul 22.00 WITA kami tiba di Pelabuhan Lembar, dilanjutkan menuju kota Mataram. Di Mataram kami bertemu rombongan kawan yang berencana menuju Pulau Kenawa, dan diajak untuk menginap di rumah singgah Backpacker Indonesia Chapter Lombok.
21 Maret 2015
Setelah subuh, kami diantar oleh mbak Sunisa Admin Indonesian Mountains Reg NTB untuk menuju pantai Merese, salah satu surga yang tersembunyi di Lombok. Melewati jalur lombok tengah yang aduhai ini begitu menyenangkan, dan terus terang saja, saya tidak hapal jalannya, yang saya ingat masih satu jalan dengan pantai Kuta Lombok, hahaha...
Hampir pukul 09.00 WITA, kami tiba di Pantai Merese.
santai sebentar sambil foto-foto, walaupun udara begitu panas menyengat, tetapi pemandangan disini rasa-rasanya mengalahkan panas sang mentari.
Dari bukit merese, perjalanan berlanjut menuju pantai Semeti. Kembali kami melewati jalan yang naik turun. Setelah persimpangan jalan, kami masuk ke sebuah jalan yang tanahnya dimiliki oleh perusahaan yang saya lupa namanya. Jalan berubah menjadi jalan offroad dan saya malah teringat jalan-jalan di daerah Bali Timur yang lumayan hancur.
Pukul 11.30 WITA kami sampai di pantai semeti. Pemandangan pantainya cantik, dikelilingi tebing yang tidak terlalu tinggi, namun ombaknya cukup besar. Terdapat warung dan tempat parkir sederhana yang dikelola orang lokal sini.
Mengingat jadwal kunjungan berikutnya, kami segera hengkang dari pantai menuju kota Praya. Singgah sebentar di sebuah masjid sembari bersih-bersih, kami beranjak menuju desa Sembalun. Ah... teringat kembali kenangan tahun 2013, saat motor standing melewati tanjakan Sembalun pass.
Pukul 20.00 WITA kami tiba di desa sembalun, menuju rumah kenalan mbak Sunisa yang menyediakan jasa tempat penitipan motor pendaki. Disini kami disambut dengan jamuan makan malam yang luar biasa. Setelah ishoma dan repacking, kita segera beranjak menuju bukit pergasingan.
Pukul 22.00 WITA pendakian dimulai. Trek awal melewati jalan kampung, jembatan kemudian tangga beton. Setelah tangga beton ini, jalur mulai didominasi batuan dan tanah liat dengan kemiringan ±70º, tidak terlalu sulit tetapi tetap harus berhati-hati karena agak licin. Di beberapa titik terdapat bonusan jalur datar sebagai penghibur tubuh yang lelah.
Pukul 24.00 WITA, kami tiba di camp area. Selesai mendirikan tenda dan memasak, kami pun tidur. Walaupun di sela-sela tidur saya sempat mendengar mbak sunisa yang heboh karena kram dan Puguh yang kedingingan.
22 Maret 2015
Sesuai sholat subuh dan sarapan sedikit, kami melanjutkan beberapa meter lagi ke atas untuk menuju puncak bukit pergasingan ini. Dari camp kami, terlihat jelas betapa padatnya pendaki yang ingin melihat indahnya ciptaan Allah yang Maha Kuasa hari ini.
Hanya sebentar saja kami dapat menikmati sunrise yang terhalang kabut, selebihnya awan secara selang-seling menutupi bukit.
Segera kembali ke camp, untuk memasak dan mencari air di mata air dekat sini.
Cukup lama kami kembali ke camp akibat dari foto-foto setelah ambil air (hehe...), masakan pun sudah siap. Nasi putih ditambah mie sayur dan tempe goreng bumbu pedas pun menjadi pengganjal perut kami.
Pukul 10.00 WITA, kami bersiap turun setelah beres-beres. Sembari memunguti sampah yang terlihat di jalur, menuruni jalur yang bertambah licin karena hujan tiba-tiba menemani kami.
Sempat merasa iba terhadap pendaki newcomer yang berpapasan dengan kami saat turun, dengan keadaan mereka yang tidak memakai raincoat, bercelana jeans, sendal yang akhirnya dilepas karena licin (itulah sebabnya mengapa dilarang memakai sendal saat mendaki, walaupun pada pendakian kali ini saya melanggar aturan itu, dan sebagai akibatnya metatarsal saya terasa sedikit ngilu) ditambah masuk angin pula. Aduhai dek, kenapa kau begitu nekat sekali...
Setelah memastikan kondisi mereka baik-baik saja, kami pamit untuk turun duluan.
Kami tiba dengan selamat di penitipan motor Pukul 12.30 WITA. Jemur-jemur pakaian sebentar, istirahat dan sholat, lalu melanjutkan lagi perjalanan menuju Mataram via Senaru-Bayan.
Melewati jalan Senaru-Bayan di siang hari sangat berbeda dengan malam hari, pemandangan kaki Rinjani sisi utara tampak jelas di beberapa titik. Aliran sungai dari punggungan Rinjani juga nampak gagah dari kejauhan.
Hampir 2,5 jam perjalanan, kami memutuskan berhenti sebentar di Malimbu untuk melihat sunset dan makan malam.
Sampai di Mataram pukul 20.00 WITA, kami mengantar mbak Sunisa pulang ke kostnya dan melanjutkan perjalanan ke Lembar. Untunglah kami berhasil mendapatkan kapal yang berangkat pukul 23.00 WITA menuju Padangbai. Di kapal ini, kembali kami bertemu dengan rombongan kawan-kawan yang menuju Kenawa kemarin.
23 Maret 2015
Kapal merapat di pelabuhan Padangbai tepat sesaat setelah adzan subuh. Segera setelah sholat subuh, saya dan Kholis mempercepat laju sepeda motor untuk menuju Denpasar. Alhamdulillah, kami selamat sampai di rumah dan langsung masuk kerja hari itu juga. Perjalanan singkat namun luar biasa bagi saya.
Thanks to :
- Segala Puji bagi Allah SWT
- Sholawat serta salam kepada Rasul-Nya
- Kedua ortuku
- Kawan-kawan C2, Backpacker Reg. Lombok, KOMBAD
Photos :
- Akin
Hampir pukul 09.00 WITA, kami tiba di Pantai Merese.
salah satu view dari bukit merese |
udah kayak boyband aja "where the skies are blue, to see you once again, my love..." |
view di timur bukit merese, melihatnya saya jadi merese senang... |
Pukul 11.30 WITA kami sampai di pantai semeti. Pemandangan pantainya cantik, dikelilingi tebing yang tidak terlalu tinggi, namun ombaknya cukup besar. Terdapat warung dan tempat parkir sederhana yang dikelola orang lokal sini.
Mengingat jadwal kunjungan berikutnya, kami segera hengkang dari pantai menuju kota Praya. Singgah sebentar di sebuah masjid sembari bersih-bersih, kami beranjak menuju desa Sembalun. Ah... teringat kembali kenangan tahun 2013, saat motor standing melewati tanjakan Sembalun pass.
Pukul 20.00 WITA kami tiba di desa sembalun, menuju rumah kenalan mbak Sunisa yang menyediakan jasa tempat penitipan motor pendaki. Disini kami disambut dengan jamuan makan malam yang luar biasa. Setelah ishoma dan repacking, kita segera beranjak menuju bukit pergasingan.
Pukul 22.00 WITA pendakian dimulai. Trek awal melewati jalan kampung, jembatan kemudian tangga beton. Setelah tangga beton ini, jalur mulai didominasi batuan dan tanah liat dengan kemiringan ±70º, tidak terlalu sulit tetapi tetap harus berhati-hati karena agak licin. Di beberapa titik terdapat bonusan jalur datar sebagai penghibur tubuh yang lelah.
Pukul 24.00 WITA, kami tiba di camp area. Selesai mendirikan tenda dan memasak, kami pun tidur. Walaupun di sela-sela tidur saya sempat mendengar mbak sunisa yang heboh karena kram dan Puguh yang kedingingan.
22 Maret 2015
Sesuai sholat subuh dan sarapan sedikit, kami melanjutkan beberapa meter lagi ke atas untuk menuju puncak bukit pergasingan ini. Dari camp kami, terlihat jelas betapa padatnya pendaki yang ingin melihat indahnya ciptaan Allah yang Maha Kuasa hari ini.
bukit sebelah selatan |
bukit sebelah barat daya |
hey, ada pelangi |
bukit pergasingan yang seperti pasar kaget |
Segera kembali ke camp, untuk memasak dan mencari air di mata air dekat sini.
PPA (para pencari air) |
mata air bukit pergasingan |
Pukul 10.00 WITA, kami bersiap turun setelah beres-beres. Sembari memunguti sampah yang terlihat di jalur, menuruni jalur yang bertambah licin karena hujan tiba-tiba menemani kami.
Sempat merasa iba terhadap pendaki newcomer yang berpapasan dengan kami saat turun, dengan keadaan mereka yang tidak memakai raincoat, bercelana jeans, sendal yang akhirnya dilepas karena licin (itulah sebabnya mengapa dilarang memakai sendal saat mendaki, walaupun pada pendakian kali ini saya melanggar aturan itu, dan sebagai akibatnya metatarsal saya terasa sedikit ngilu) ditambah masuk angin pula. Aduhai dek, kenapa kau begitu nekat sekali...
Setelah memastikan kondisi mereka baik-baik saja, kami pamit untuk turun duluan.
turun gunung, turun gunung, cantik... cantik... |
fotoan dulu sama bapak pemilik rumah |
Hampir 2,5 jam perjalanan, kami memutuskan berhenti sebentar di Malimbu untuk melihat sunset dan makan malam.
Pantai di daerah Malimbu |
23 Maret 2015
Kapal merapat di pelabuhan Padangbai tepat sesaat setelah adzan subuh. Segera setelah sholat subuh, saya dan Kholis mempercepat laju sepeda motor untuk menuju Denpasar. Alhamdulillah, kami selamat sampai di rumah dan langsung masuk kerja hari itu juga. Perjalanan singkat namun luar biasa bagi saya.
Thanks to :
- Segala Puji bagi Allah SWT
- Sholawat serta salam kepada Rasul-Nya
- Kedua ortuku
- Kawan-kawan C2, Backpacker Reg. Lombok, KOMBAD
- Mbak Sunisa Admin IM Reg. Lombok
dan semuanya yang mendukung kita dalam perjalanan ini
Photos :
- Akin
See you again in the next adventure...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar