"Perlahan topeng kapitalisme tidak hanya menutupi wajah tapi juga hati para pembesar negeri ini..."
UJUNG ASPAL PULAU SERANGAN
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sebagian kecil hasil reklamasi Pulau Serangan
Pulau Serangan. Sore itu matahari masih terasa terik menyinari aku dan temanku. Berdua kita menyusuri jalan berbatu hasil kreasi dari reklamasi. Bukan jalan-jalan, bukan pula menghilangkan penat, hanya menyelesaikan amanah yang akan berlangsung pekan ini.
Ya, aku tahu dan sedikitnya mengerti. Pulau ini jelas bertambah luas jika dibandingkan saat aku mengelilinginya di jaman SMA. Disebelah barat sana, terlihat gundukan pasir yang menghalangi keindahan laut. Revitalisasi teluk benoa untuk mengembalikan fungsi dari hutan mangrove kata "mereka". Huh, konyol!! bagiku slogan itu tak lebih hanya bualan para pemilik modal untuk melanggengkan "kuku tajam" mereka di Pulau kecil cantik yang semakin rapuh ini. Sedikit heran juga, di Bali penolakan terhadap proyek ini begitu bertubi-tubi, tapi seakan hilang tanpa asap bagai lenyap di telan bumi dari liputan media nasional.