8 Tahun tak bersua, Gn. Abang (2152 mdpl)
23 Juni 2013
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Salam Lestari kawan!!
Kali ini, gua pengen nyeritaen catatan perjalanan gua sewaktu trekking ke Gn. Abang (2152 mdpl) tanggal 23 Juni 2013.
8 tahun yang lalu, tahun 2005 tepatnya, gua udah pernah naek gunung ini. Atas dasar ajakan temen2 gua yang belum pernah naek ini gunung sekaligus melepas rindu gua akan indahnya gunung ini, kita sepakat untuk nanjak tepat tanggal 23 Juni 2013, dengan sistem tektok. Jadi ga pake ngecamp.
Sebelumnya sebagai informasi dulu, Gunung Abang adalah sebuah gunung yang merupakan sisa bagian tertinggi dari Gunung Batur Purba, terletak di kawasan Kintamani, Bangli, Bali. Letaknya berseberangan dengan Gunung Batur yang sekarang.
Menempati posisi ketiga gunung tertinggi di Bali setelah Gn. Agung dan Gn. Batukaru.
Gunung ini kurang diminati para pendaki karena puncaknya yang rimbun dengan pepohonan dan jalurnya yang sempit & licin.
Letak Gn. Abang |
Gn. Abang terlihat dari Gn. Agung |
Akses untuk menuju kesini agak sulit, biasanya orang-orang menggunakan kendaraan pribadi berupa motor atau mobil. Disarankan buat kawan-kawan luar Bali rental motor atau mobil aja, karena jalurnya ga lazim dilewati angkot.
08.00 WITA - Denpasar menuju Bangli
Kita sepakat untuk berangkat ke TKP dari tempat kumpul yaitu KFC Sanur, Denpasar, tepat pukul 08.00 WITA. Karena salah satu temen emg udah ahlinya lelet, jadilah kita berangkat pukul 09.00 WITA. Dengan mengendarai motor, kita mulai perjalanan menuju daerah Kintamani.
Dari Denpasar kita menuju kota Bangli melalui jalan By Pass Ida Bagus Mantra
09.30 WITA - Bangli menuju Kintamani
Setelah sampai di kota Bangli, kita mengisi logistik dulu, kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Panelokan, Kintamani, Bangli.
09.45 WITA - Panelokan, Kintamani menuju Basecamp Gn. Abang
Panelokan kita berbelok ke arah kanan yaitu Karangasem, melewati Jalan Kintamani-Karangasem yang berkelok-kelok dan hutan tropis di sepanjang jalan, membuat pikiran yg suntuk karena terlalu lama di kota menjadi segar kembali. Setelah melewati jalan berbatu kita sampai di basecamp.
Disini terdapat warung yang buka sampai malam hari, dan juga Toilet di halaman pura. Jadi tidak usah khawatir untuk air dan makanan.
10.00 WITA - Basecamp menuju Pos 1
Dari basecamp, kita tinggal mengikuti jalan aspal sampai ada jalan setapak yang menanjak.
Dari sini kita mulai mengikuti jalan setapak yang masih rapat dan agak licin karena daerahnya emang lembab. Di tengah perjalanan kita sempat bertemu pendaki lain dari komunitas BaliOutbond, mereka ngecamp di puncak kemaren. Menurut informasi mereka, jalur agak licin karena kemaren hujan ringan.
Setelah 1,5 jam berjalan, kita sampai di Pos I yg terdapat Pura kecil. Pos-pos di gunung ini sebenernya hanya tanah datar yg relatif sempit, tidak cukup untuk mendirikan tenda.
12.00 WITA - Pos 1 menuju Pos 2
Jalur treking semakin rapat dan licin. Dengan dibumbui canda tawa, kita sampai di pos 2. Disini ada temen cewe yg merasa ga kuat. Tapi, kita bilang puncak tinggal sedikit lagi (bohong dikit gapapa lah, biar dia semangat lagi), akhirnya dia mau melanjutkan perjalanan. Gile aje Ndro!! dia mau stay di pos 2 sendirian katanya.
13.30 WITA - Pos 2 menuju Puncak
Jalan semakin curam, dan licin. Untunglah ada akar-akar rotan yang dibentuk untuk dijadikan pegangan, mungkin sengaja dipasang oleh pendaki yang kemaren naik. Selang 1 jam kemudian kita sampai di puncak.
14.15 WITA - Puncak
Akhirnya, setelah melewati jalur2 yang semakin licin kita sampai di puncak dengan selamat dan tim yang utuh. Kabut datang dan berlalu dengan cepat, menambah dinginnya udara. Seperti 8 tahun sebelumnya, puncak Gn. Abang masih seperti dulu, asri dan rimbun.
Setelah makan siang & nyemil2 kita foto2 dulu sedikit :malus
15.00 WITA - Back to basecamp
Setelah puas menikmati puncak, kita segera turun. Karena treknya yg licin aduhai, jadi agak berhati-hati turunnya.
17.30 WITA - Back to home
Akhirnya kita sampai dengan selamat di basecamp, tidak ada yg cedera dan sehat2 semua. Setelah istirahat sejenak kita kembali ke rumah masing2.
Thanks to :
- Segala Puji bagi Allah SWT atas diberinya kemudahan perjalanan ini dari awal sampai akhir.
- Rasulullah SAW yg telah memberi suri tauladan ttg bagaimana adab2 perjalanan yg baik.
- Temen2 Mapala CakraBhuana yang bersedia ikut
- Temen2 mendaki yang kocak & gokil
- Alam & cuaca yang selalu bersahabat dari awal sampai akhir
Rute Pendakian dalam GPS :
Dari Denpasar kita menuju kota Bangli melalui jalan By Pass Ida Bagus Mantra
09.30 WITA - Bangli menuju Kintamani
Setelah sampai di kota Bangli, kita mengisi logistik dulu, kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Panelokan, Kintamani, Bangli.
09.45 WITA - Panelokan, Kintamani menuju Basecamp Gn. Abang
Panelokan kita berbelok ke arah kanan yaitu Karangasem, melewati Jalan Kintamani-Karangasem yang berkelok-kelok dan hutan tropis di sepanjang jalan, membuat pikiran yg suntuk karena terlalu lama di kota menjadi segar kembali. Setelah melewati jalan berbatu kita sampai di basecamp.
Disini terdapat warung yang buka sampai malam hari, dan juga Toilet di halaman pura. Jadi tidak usah khawatir untuk air dan makanan.
Pura Munggu di Basecamp |
Basecamp A.K.A Bale Banjar |
10.00 WITA - Basecamp menuju Pos 1
Dari basecamp, kita tinggal mengikuti jalan aspal sampai ada jalan setapak yang menanjak.
Dari sini kita mulai mengikuti jalan setapak yang masih rapat dan agak licin karena daerahnya emang lembab. Di tengah perjalanan kita sempat bertemu pendaki lain dari komunitas BaliOutbond, mereka ngecamp di puncak kemaren. Menurut informasi mereka, jalur agak licin karena kemaren hujan ringan.
Setelah 1,5 jam berjalan, kita sampai di Pos I yg terdapat Pura kecil. Pos-pos di gunung ini sebenernya hanya tanah datar yg relatif sempit, tidak cukup untuk mendirikan tenda.
Pos 1 |
Jalur treking semakin rapat dan licin. Dengan dibumbui canda tawa, kita sampai di pos 2. Disini ada temen cewe yg merasa ga kuat. Tapi, kita bilang puncak tinggal sedikit lagi (bohong dikit gapapa lah, biar dia semangat lagi), akhirnya dia mau melanjutkan perjalanan. Gile aje Ndro!! dia mau stay di pos 2 sendirian katanya.
Pos 2 |
Desa Trunyan dari Gn. Abang |
Desa Trunyan dari Gn. Abang |
13.30 WITA - Pos 2 menuju Puncak
Jalan semakin curam, dan licin. Untunglah ada akar-akar rotan yang dibentuk untuk dijadikan pegangan, mungkin sengaja dipasang oleh pendaki yang kemaren naik. Selang 1 jam kemudian kita sampai di puncak.
Kebagian bawain tasnya temen :mewek |
14.15 WITA - Puncak
Akhirnya, setelah melewati jalur2 yang semakin licin kita sampai di puncak dengan selamat dan tim yang utuh. Kabut datang dan berlalu dengan cepat, menambah dinginnya udara. Seperti 8 tahun sebelumnya, puncak Gn. Abang masih seperti dulu, asri dan rimbun.
Puncak Gn. Abang |
Foto bareng |
Full tim |
Setelah puas menikmati puncak, kita segera turun. Karena treknya yg licin aduhai, jadi agak berhati-hati turunnya.
Makanya mbak2, mending maen barbie di rumah kan :ngakak |
Gn. Batur dari Gn. Abang |
Matahari bersinar cerah menemani perjalanan |
17.30 WITA - Back to home
Thanks to :
- Segala Puji bagi Allah SWT atas diberinya kemudahan perjalanan ini dari awal sampai akhir.
- Rasulullah SAW yg telah memberi suri tauladan ttg bagaimana adab2 perjalanan yg baik.
- Temen2 Mapala CakraBhuana yang bersedia ikut
- Temen2 mendaki yang kocak & gokil
- Alam & cuaca yang selalu bersahabat dari awal sampai akhir
Rute Pendakian dalam GPS :
Rute Pendakian Gn. Abang |
makasi rute sama artikelnya bro
BalasHapussama2 bro
HapusKalo boleh tau aplikasi buat liat rutenya apa ya?
HapusSaya pakai garmin basecamp,
HapusTp bisa diliat lwt program yg bisa baca file .gpx seperti google earth
Kak file gpx nya ada?
HapusKalau ada bisa dishare sedikit kak :D
ambil disini bli
Hapushttps://www.dropbox.com/s/8oxqppv3ycxyryi/Gn.%20Abang%20via%20Suter.gpx?dl=0
makasi banyak kak
HapusMakasih banget buat informasi nya bro..
BalasHapusInsya Allah hari Minggu malam sya mau naik ke Gn Abang