"Sensasi tersendiri saat menapaki gunung yang sunyi"
Menelusuri Jejak Kuno Sang Pandhita
Pucak Antap Sai, Gunung Bon 1852 mdpl
3 Januari 2016
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
|
Pura Pucak Entap Sai Bon |
Ahad yang cerah disaat Eko datang berkunjung dan mengajak mendaki gunung. Aku menyanggupi dengan syarat gunungnya dekat dan cepat. Maklum, sedang persiapan acara besar, jadi malas untuk pergi jauh-jauh, hehe...
Kami pilih untuk mengunjungi Gunung Bon, yang terletak di Desa Bon, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Kami yang terdiri dari saya, Eko dan mas Fariz berangkat dari Denpasar pukul 10.00 WITA.
Setelah perjalanan sekitar 1.5 jam yang lumayan melatih skill mengemudi, akhirnya kami tiba di simpangan jalan menuju jalan setapak.
Kami memutuskan untuk menitipkan kendaraan di sebuah rumah penduduk yang paling dekat dengan jalan masuk ke hutan. Kami disambut dengan ramah, sayang sekali aku lupa nama pemilik rumah tersebut.
11.30 WITA - Start Tracking
|
jalan menuju hutan |
Diawal jalur kami disuguhi pemandangan tanaman-tanaman kebun dan rerumputan gajah yang biasa dijadikan pakan ternak. Semakin ke dalam pemandangan menjadi mirip dengan hutan di Pucak Mangu. Jalur relatif landai dan mudah untuk diikuti. Karena kelembaban hutan tinggi, disamping itu karena masih berada pada musim penghujan, terasa sangat gerah saat melewatinya.