West Java's Highest Summit
Gunung Ciremai
3.078 mdpl
6-7 Juni 2015
(bagian 2)
(bagian 2)
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Chapter 3 - Ketika Gunung tidak bersahabat
19.00 WIB - menuju Pesanggrahan
Kami, tim enjoy masih berusaha mengejar tim turbo yang kemungkinan saat ini sudah kelaparan. Walaupun ada beberapa diantara mereka yang sudah berpengalaman dalam pendakian, tetapi kami masih was-was.
Saat langit mulai gelap, kabut mulai turun dan semakin pekat seiring bertambahnya ketinggian jalur yang kami capai.
Karena diantara kami sudah mulai ada yang terlihat kelelahan sehingga pergerakan menjadi lambat, akhirnya tim ini dibagi lagi menjadi dua. Saya ditempatkan di tim 1 bersama Bang bayu dan Teguh bertugas mengejar dan membawakan peralatan masak.
Bergegas kami bertiga menuju pos selanjutnya yaitu Pesanggrahan.
19.21 WIB - Pesanggrahan > Sanghyang Ropoh
setiba di pos ini, kami mencari-cari kemungkinan keberadaan tim turbo. Mungkin saja mereka memutuskan berhenti dan ngecamp disini, namun ternyata nihil. Malah kami bertemu bule yang memberi peringatan bahwa ada babi hutan disekitar pos Pesanggrahan.
"Ada babi...", kata sang bule dengan bahasa Indonesia yang sedikit terpotong-potong. Awalnya kami tidak ngeh artinya, apakah dia bermaksud bertanya atau memberitahu, setelah dia menunjuk ke arah pepohonan barulah kami mengerti.
"Ada babi...", kata sang bule dengan bahasa Indonesia yang sedikit terpotong-potong. Awalnya kami tidak ngeh artinya, apakah dia bermaksud bertanya atau memberitahu, setelah dia menunjuk ke arah pepohonan barulah kami mengerti.
Karena tidak ada tanda-tanda tim turbo, kami lanjut lagi ke pos berikutnya Sanghyang Ropoh dengan kondisi kabut yang semakin tebal.